Jumat, 19 Oktober 2012

Usaha ''Laundry''

Bagaimana memulai bisnis laundry? Mulai dari modalnya, perincian biaya untuk membeli alat dan fasilitas yang harus dipenuhi, hingga perkiraan pengeluaran per bulan dalam bisnis laundry dan keuntungannya. Selain itu, jika ingin ber-partner apa saja kriteria partner bisnis yang baik dan dapat dipercaya? Jika kita tak sanggup membeli alat atau fasilitas berat seperti mesin cucinya, apakah bisa menyewanya?
Di Indonesia ada beberapa jenis usaha yang masih termasuk ke dalam kategori bisnis laundry alias cuci-mencuci baju.
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Nah, bila Anda menginginkan bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau seluruh lapisan, mari kita lihat persiapan apa saja yang harus dilakukan.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.
Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin dibeli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin pengering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi Anda kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar, antara ratusan juta sampai satu miliar rupiah.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa Anda ketahui jika ingin memulainya di level menengah.
Jadi perhatikan benar-benar target yang anda bidik. Karena jika anda salah dalam membidik segmentasi pasar, diferensiasi yang anda punyai akan sia-sia. Anda bisa lakukan riset pasar dulu untuk membaca perilaku konsumen yang anda bidik. Ok, berikut ini simulasi perhitungan laba rugi peluang usaha laundry kiloan.
Pemasukan
Jasa pencucian : Rp. 250.000,00 x 30 hari = Rp. 7.500.000,00
Pengeluaran
Gaji 3 orang pegawai @Rp. 700.000,00 : Rp. 2.100.000,00
Listrik, air telepon : Rp. 750.000,00
Sabun, pewangi, pelembut : Rp. 1.150.000,00
Brosur dan Leaflet : Rp. 500.000,00
Sewa ruko di hitung per bulan : Rp. 500.000,00
Total Pengeluaran : Rp. 5.000.000,00
Keuntungan
Rp. 7.500.000,00 – 5.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
Beberapa Kunci Sukses
Bisnis Laundry :

  1. Pilihlah Lokasi yang bagus.
  2. Memiliki mesin cuci, mesin pengering dan mesin penggosok.
  3. Pastikan kita punya resep untuk penghilang noda.
  4. Yang pengalamannya masih nol, disarankan menimba pengalaman dengan menjadi agen. Kemudian tingkatkan pengetahuan mengenai cara menggosok dan cara mencuci yang baik.
  5. Untuk pertama kali disarankan mencari rekanan minimal 3 agen.
  6. Sebisa mungkin kendalikan sendiri usaha laundry dan memantau langsung mampu atau tidaknya agen.
  7. Mengerjakan dengan tepat waktu pesanan langganan dan jangan sampai mengecewakannya. Kalau ada komplain cucian kurang bersih dan minta diulang, harus dilayani tanpa ongkos tambahan.
  8. Perlakukan karyawan dan agen sebagai mitra kerja. Tanpa mereka berarti tidak ada uang masuk.
  9. Harus bisa megatur keuangan dengan sungguh-sungguh. Mana yang harus didahulukan harus jelas.
  10. Agar usaha tetap berkembang, pembagian prosentase dengan agen harus wajar.
  11. Buatlah perjanjian dan tepati, misalnya tentang baju rusak atau baju hilang.
  12. Memanfaatkan management yang baik dan disiplin. Misalnya biasa 3 hari selesai, usahakan lebih singkat. Kalau bisa pagi diterima siang sudah jadi.
  13. Buatlah pembukuan yang rapi. Harus dipisahkan antara pengantaran, pengambilan, buku agen dan lain-lain.
  14. Buatlah rekapitulasi dari setiap agen pada setiap akhir bulan.
Mudah-mudahan dengan informasi yang sedikit tersebut dan beberapa kiat untuk menjadi Pengusaha Bisnis Laundry yang suskes dapat menjadi inspirasi teman-teman.

0 komentar:

Posting Komentar